Investasi 1,7 T Di Sulang, Pabrik Gula, Buka Ribuan Tenaga Kerja Baru Rembang
Rembang, Berita Nasional News (12/08/2024)
Rembang mendapatkan suntikan investasi baru yang menyegarkan. Pembangunan Pabrik Gula di Kecamatan Sulang menarik investasi sebesar 1,7 Trilyun.
Kontrak MOU (Memorandum of Understanding) pembangunan Pabrik Gula ini ditandatangani antara Direktur Utama PT Wadah Karya, Li Kamanjaya dengan LKKS (Lembaga Kajian Dan Kemitraan Strategis) PP Muhammadiyah.
Hadir dalam acara penandatanganan kontrak kerja sama ini Bupati Rembang Abdul Hafidz, Bibit Waluyo Mantan Gubernur Jawa Tengah (2008-2013), Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan juga Direktur Utama PT. Mandiri Palmera Agrindo.
Investasi Pabrik Gula yang telah direncanakan selama beberapa tahun terakhir akhirnya diputuskan dibangun di Kawasan Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang.
Kehadiran investasi di Desa Kemadu, Sulang ini membawa angin segar bagi warga sekitar.
Pabrik Gula, akan menggandeng petani sekitar untuk menanam tebu yang menjadi bahan produksi utama.
Kehadiran pabrik yang bernaung di bawah PT Wadah Karya Rembang ini juga berpotensi menyerap tenaga kerja.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menilai kehadiran pabrik tebu di Rembang bisa menjadj harapan baru untuk kemajuan Kabupaten Rembang.
”Mendengar info ini, Kami langsung tancap gas. Apalagi investasi kurang lebih 120 ribu US dolar atau Rp 1,7 triliun,” kata Abdul Hafiz.
Hafidz yakin, keberadaan pabrik ini akan bisa menggairahkan para petani tebu.
Baik petani Rembang, maupun daerah sekitarnya seperti Pati dan Blora.
Menurut Bupati Hafidz pabrik gula tebu yang dibangun akan dilengkapi teknologi ramah lingkungan, tanpa menggunakan batu bara.
"Ini sangat menggembirakan. Karena jangan sampai ada sebuah kegiatan produksi yang dampaknya mengganggu lingkungan," kata Hafidz
Disinggung soal potensi serapan tenaga kerja, Hafidz memprediksi akan ada serapan tenaga kerja dengan orde ribuan.
"Serapan tenaga kerja cukup banyak. Bukan ratusan tapi ribuan.."
Direktur Utama PT. Wadah Karya Rembang Li Kamanjaya berharap, keberadaan pabrik di Rembang ini ke depannya bisa mewujudkan pabrik unggul yang dikelola dengan baik, sehingga bisa memberikan kesejahteraan bagi para petani tebu khususnya, warga Rembang dan Provinsi Jawa Tengah secara umum.
”Petani Rembang sudah jagoan di dalam tebu. Tetapi saya lebih perhatian petani di Blora, saya tidak pungkiri. Karena banyak dari mereka yang harus mesti dibantu. Insya Allah pabrik tetap ada di Rembang, mari mulyo berbarengan,” Kata Kamanjaya. (TNTW)